SANANA,Lokomalut.com- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kepulauan Sula, menggelar diskusi pendidikan Politik dan Gathering.
Diskusi tersebut, di hadiri oleh Sekretaris PKB Maluku Utara Malik Sillia, salah satu Budayawan dan Musisi Senior Namri, Mewakili Direktur Walima Sula Fahmi Drakel, Ketua STAI Babussalam Sula Sahrul Takim dan Kabid Bappeda Sula Fahmi Fatgehipon.
Diskusi ini dengan Tema: “Transformasi Gerakan Politik PKB Membangun Sula, Diskusi dan Eksekusi”, yang di selenggarakan di Caffe Waiback, Desa Mangega Kecamatan Sanana Utara. Kamis, (7/11/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Ketua PKB Kepulauan Sula Armin Soamole mengatakan, diskusi yang digelar hari ini, merupakan hasil amatan dari PKB terkait politik praktis di Kepulauan Sula.

“Pada kesempatan ini, kami melaksanakan kegiatan pendidikan politik ini, karena dari kesimpulan atau pencermatan kami, bahwa Sula ini harus kita duduk bersama dan diskusi. Kita akan mengarahkan seluruh kekuatan gagasan kita untuk membicarakan Sula kedepan yang lebih baik,” ujarnya.
Armin juga menyampaikan, bahwa PKB Kepulauan Sula memiliki kekuatan kaum muda yang siap mengambil peran dalam bidang politik.
“Maka dari itu, kami dari PKB memiliki sahabat-sahabat yang muda, dan berenergi untuk bagaimana kita mengambil peran dalam konteks politik. Kita tidak mengabaikan Kaum Tua, tetapi kita jadikan mereka sebagai penasehat dan memberikan kita motivasi untuk kita,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Bang Riki ini juga menegaskan, bahwa diskusi ini merupakan langkah kaum muda untuk bisa mengintervensi pembangunan di Kepulauan Sula.
“Jadi, ini adalah hasil diskusi teman-teman di pengurus untuk melaksanakan kegiatan atau pendidikan politik ini, untuk kita juga bisa intervensi terkait dengan pembangunan 5 tahun kedepan ataupun sampai 10 tahun kedepan,” tandasnya.
Karena menjadi tanggung Kaum Muda, Bung Riki mengajak seluruh elemen gerakan untuk berdiskusi terkait terkait Budaya, Politik dan Hukum di Kepulauan Sula.
“Jadi saya berharap, agar teman-teman dan seluruh elemen di Kepulauan Sula yang hadir di kesempatan ini, untuk kita sama-sama berdiskusi terkait dengan budaya, politik dan penegakan hukum yang ada di Sula, karena itu menjadi tanggung jawab kita semua,” tutupnya. (MD)