Gambar: Commad Center Kantor Bupati Kepulauan Sula.
SANANA,Lokomalut.com- Pemerintah Daerah Kepulauan Sula menggelar rapat zoom bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), yang diselenggerakan di Commad Center Kantor Bupati Puncak Desa Pohea Kecamatan Sanana. Senin, (23/6/2025).
Dalam rapat tersebut, dihadiri oleh Wakil Bupati Kepulauan Sula H. M. Saleh Marassabesy, Kajari Sula, TNI/Polri, Assisten 2, Abdi Umagap, Kepala BPS dan Beberapa Pim Opd yang masuk dalam TIPD.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Wakil Bupati Kepulauan Sula H. M. Saleh Marasabessy menyampaikan, pentingnya kesediaan pangan untuk mengantisipasi terjadinya Inflasi, dengan berbagai cara terutama pola konsumsi, Diversifikasi menjadi urgensi.
Sementara Kajari Sula menyebut daerah kepulauan dengan rentang kendali yang begitu jauh dari kab/kota lain di Provinsi Maluku Utara, maka ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagimana kesediaan pangan berdasarkan kebutuhan masyarakat baik di Kepulauan Sula dan Kab sekitar.
Tak hanya itu, Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Mardiana Ali, mengungkapkan pentingnya Rapat TPID ini agar kita dapat mengetahui kondisi reel Stok Pangan.

Selain itu, Kadis Pertanian Kepulauan Sula Salnida Lumbesy mengatakan bahwa untuk mengatasi kelangkaan pangan maka, tahun ini ada beberapa kali yang akan dilakukan panen di sejumlah Desa di Kecamatan Mangoli Utara.
“Namun kedepan red tahun ini jug Sesuai Laporan LTT Mangoli Utara 22 Juni 2025 Herlinang Upara, Desa Saniahaya Jenis LTT : Reguler, Lahan Bera : 29 Ha, Olah Lahan : 2,5 Ha, Luas Tanam : 5,0 Ha, Luas Panen : 2,5 Ha. Ket: dari luasan tanam 29 Ha terjadi realisasi penanaman 2,5 Ha dan telah usai d panen, dan 2,5 Ha dalam proses pengolahan lahan Herlinang Upara,” ungkapnya
“Desa Madapuhi, Jenis LTT : Reguler Lahan : 18 Ha, olah Lahan : 3,0 ha, Luas Tanam : 3,0 Ha, Luas Panen : 3,0 Ha. Ket : Telah terjadi panen 3,0 Ha, menunggu pengolahan lahan lanjutan tahap ke-ll, Layai Ladimu, Desa Trans Madapuhi, Jenis LTT : Reguler. Lahan : 35 Ha, Olah Lahan : 7,0 Ha, Luas Tanam : 0 Ha. Luas Panen : 0 Ha. Ket : karena keterlambatan bibit petani melakukan penanaman padi sawah seluas 4,0 HA dan telah panen 2,0 HA tersisa 2,0 Ha, ( padi sawah 4,0 Ha + 7,0 Ha pembersihan Pago),” sambungannya.
Terpisah Kepala Dinas Komunikasi dan Digital (Diskomdigi) Kepulauan Sula Barkah Soamole saat di Konfirmasi Lokomalut.com, menuturkan bahwa rapat yang bersifat skala Nasional itu, telah banyak mengkaji soal langkah Pemerintah untuk mengahadapi inflasi.

“Rapat secara daring kemendagri, Gubernur, Bupati/walikota seluruh Indonesia. Dari berbagai daerah diseluruh Indonesia, semua sektor menjadi indikator penting karena fluktuatif atas kesediaan pangan, maka perlu pengendalian inflasi bila semua stok tersedia,” tegasnya.
Untuk mengatasi inflasi di Kepulauan Sula, Kadis Komdigi Barkah menawarkan tiga langkah ini.
“Menurut saya, bahwa kunci untuk mengatasi Inflasi adalah Kesediaan Pangan, Distribusi dan Harga,” tutupnya. (Dona)