Perang Dunia Ketiga Kembalikan Kita Ke Era Industri 1.0

- Wartawan

Kamis, 3 Juli 2025 - 03:50 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar: Rakyat Jelata Maradona Duwila

Fotografer: Kakanda Iwan Setiawan Umamit

Opini- Dalam bayangan suram tentang kemungkinan terjadinya Perang Dunia Ketiga, banyak yang berpendapat bahwa dampaknya bisa sangat menghancurkan sehingga memaksa umat manusia kembali ke kondisi seperti Era Industri 1.0.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun ini adalah skenario yang tidak diinginkan, ada beberapa alasan mengapa konflik global besar dapat mengakibatkan kemunduran teknologi dan sosial yang signifikan.

Pertama, infrastruktur modern sangat bergantung pada teknologi canggih dan jaringan global yang rentan terhadap gangguan.

Dalam situasi perang besar, serangan siber dan penghancuran fisik dapat melumpuhkan sistem komunikasi, energi, dan transportasi.

Tanpa akses ke teknologi ini, masyarakat mungkin harus kembali ke metode produksi dan distribusi yang lebih sederhana dan lokal, mirip dengan yang digunakan pada awal revolusi industri.

Kedua, perang skala besar dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, mengurangi ketersediaan sumber daya alam yang diperlukan untuk mempertahankan teknologi tinggi.

Kehancuran ekosistem dan polusi, dapat memaksa kita untuk mencari cara-cara baru yang lebih berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan dasar, mengingatkan kita pada ketergantungan pada sumber daya lokal selama Era Industri 1.0.

Ketiga, konflik global dapat mengakibatkan krisis ekonomi yang mendalam, menghancurkan pasar internasional dan rantai pasokan.

Dengan runtuhnya perdagangan global, negara-negara mungkin harus fokus pada swasembada dan pengembangan industri lokal untuk memenuhi kebutuhan populasi mereka. Ini akan mendorong kebangkitan kembali keterampilan tradisional dan produksi manual.

Namun, dari perspektif optimis, ancaman semacam itu juga dapat menjadi katalisator bagi inovasi dalam keberlanjutan dan efisiensi.

Sejarah menunjukkan bahwa masa-masa sulit sering kali memicu kreativitas dan penemuan baru.

Masyarakat mungkin menemukan cara untuk membangun kembali dengan pendekatan yang lebih bijaksana dan berkelanjutan, belajar dari kesalahan masa lalu.

Meskipun prospek Perang Dunia Ketiga menimbulkan kekhawatiran yang mendalam, penting untuk mengambil pelajaran dari sejarah dan bekerja menuju perdamaian dan stabilitas global.

Dengan demikian, kita dapat menghindari skenario terburuk dan memastikan bahwa kemajuan teknologi dan sosial terus berlanjut tanpa harus mengalami kemunduran drastis.

Karena, dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan perkembangan teknologi yang pesat, mulai dari otomatisasi hingga kecerdasan buatan.

Namun, ada pandangan yang menarik bahwa dunia mungkin akan kembali ke prinsip-prinsip dasar Era Industri 1.0.

Ini bukan berarti kita akan kembali menggunakan mesin uap atau pabrik manual, tetapi lebih kepada pemahaman dan pendekatan terhadap produksi dan konsumsi.

Era Industri 1.0 ditandai dengan revolusi industri pertama yang mengubah cara manusia memproduksi barang.

Fokusnya adalah pada efisiensi, penggunaan sumber daya lokal, dan tenaga kerja manusia sebagai pusat produksi.

Ini mengingatkan kita pada masa ketika industri lokal menjadi tulang punggung ekonomi regional.

Meskipun teknologi terus berkembang, ada pelajaran berharga dari Era Industri 1.0 yang dapat diterapkan untuk menghadapi tantangan saat ini.

Dunia mungkin tidak sepenuhnya kembali ke masa lalu, tetapi prinsip-prinsip dasar dari era tersebut dapat memberikan panduan untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil, berkelanjutan, dan tangguh.

Penulis: Maradona Duwila

ARTIKEL TERKAIT

HMI Sanana Angkat Bicara Terkait Pekerjaan Proyek SMAN 10 Sula Tanpa Papan Informasi 
Selenggara WCD dan Tanam Pohon, Kabag Umum Apresiasi Langkah DLHKP Sula
Bagian Kesra dan Diskominfo Sula, Dukung Kegiatan World Clean Up Day
DLHKP Sula, Gelar World Clean Up Day di Desa Fatcei
Musrenbang RPJMD Kepulauan Sula Tahun 2025-2029, Resmi Ditutup
Pemda Sula Gelar Musrenbang RPJMD Tahun 2025-2029
EK-LMND Sanana Dukung Hilirisasi Perkebunan Demi Mewujudkan Sula Bahagia
Raih Juara Muaythai Malut, Putra Desa Saria Halbar Harumkan Nama Tikep
Berita ini 43 kali dibaca

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 30 September 2025 - 10:45 WIT

HMI Sanana Angkat Bicara Terkait Pekerjaan Proyek SMAN 10 Sula Tanpa Papan Informasi 

Senin, 29 September 2025 - 06:01 WIT

Selenggara WCD dan Tanam Pohon, Kabag Umum Apresiasi Langkah DLHKP Sula

Senin, 29 September 2025 - 02:30 WIT

Bagian Kesra dan Diskominfo Sula, Dukung Kegiatan World Clean Up Day

Senin, 29 September 2025 - 01:32 WIT

DLHKP Sula, Gelar World Clean Up Day di Desa Fatcei

Sabtu, 27 September 2025 - 08:51 WIT

Musrenbang RPJMD Kepulauan Sula Tahun 2025-2029, Resmi Ditutup

ARTIKEL TERBARU

Foto: Wakil Bupati Kepulauan Sula H. M. Saleh Marasabessy, Meletakkan Tanaman Penghijauan.

Daerah

DLHKP Sula, Gelar World Clean Up Day di Desa Fatcei

Senin, 29 Sep 2025 - 01:32 WIT