Tanggapan Netizen atas Kritikan Sandra Weu Terhadap Gubernur Serly, Seakan Sula Adalah Anak Tiri Dari Malut

- Wartawan

Senin, 18 Agustus 2025 - 14:27 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Postingan Akun Facebook Bernadus Boleng.

Foto: Postingan Akun Facebook Bernadus Boleng.

SANANA,Lokomalut.com- Ketidakpuasan warga Kepulauan Sula terhadap Gubernur Maluku Utara, Serly Djoanda, kembali mencuat terkait Dana Bagi Hasil (DBH) senilai 45 miliar rupiah yang belum dibayarkan.

Warga merasa bahwa keterlambatan ini menghambat pembangunan dan pelayanan publik di daerah mereka. Namun, reaksi netizen di media sosial justru beragam, dengan sebagian besar menyalahkan kritikan tersebut dan menilai bahwa Kepulauan Sula seolah-olah diperlakukan sebagai “anak tiri” provinsi Maluku Utara.

Sandra Weu, salah satu warga Kepulauan Sula menyuarakan kekecewaan mereka, menuntut transparansi dan kejelasan mengenai alasan di balik penundaan pembayaran DBH tersebut. Mereka berpendapat bahwa DBH itu sangat penting untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur dan program kesejahteraan masyarakat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Serly harus se bayar orang pung DBH itu, jangan hanya bikin tiktok-tiktok saja. Se suara menang banyak di Kabupaten Kepulauan Sula. jang hanya bayar di 9 kabupaten saja,” kritikan Sandra Weu melalui video pendek yang beredar di media sosial.

Selain itu, ia pun meminta agar gubernur Maluku Utara Serly Djoanda, untuk tidak menyimpan rasa dendam pada saat momentum politik kemarin.

“Heei ibu Serly, kenapa seng bayar orang Sula pung Hak, harus di bayar Jang bermain di tiktok terus. Mau jadi pemimpin itu Jang dendam segala macam, kalo jadi pemimpin itu yang baik,” ujarnya.

Di sisi lain, banyak netizen yang mempertanyakan kritik tersebut, dengan beberapa berargumen yang tidak etis. Seakan Kepulauan Sula bukan bagian dari Maluku Utara.

“Bicara saja takancing model orang epilepsi kong protes ibu Gubernur Sherly Tjoanda. Memang yang dong bilang orang Sanana makang puji kandati susah malendong ini model parampuang gagu ini. Bicara me ba kumur, tabolabale malintang kiri kong satu muka kamari protes apa itu e,” kata akun “Bernadus boleng” pada postingan Facebook yang menanggapi video Sandra Weu tersebut.

Selain itu, akun Facebook Bernadus boleng memberikan komentar yang mana seakan menyerang orang Sula.

“Lobang Idong model kerbau ni. Orang Sanana bagini samua kaapa,” tulisnya.

Komentar dan postingan Bernadus boleng itu, mendapat tanggapan positif pada postingan akun Facebook Sahrul Takim Liem, yang merupakan Ketua STAI Babussalam Maluku Utara.

“Ingat, Sandra Alias Samsiar Weu dalam menyampaikan pendapat masih bisa dibenarkan baik secara personal maupun sebagai bagian dari warga provinsi Maluku Utara, bahkan masih lebih jauh Bijak dari Tete Ali yang Kase Kaluar Kata-kata kurang etis namun diterima sebagai suatu candaan,” ujar Sahrul Takim Liem dalam postingannya.

Tak hanya itu, Sahrul pun menegaskan kepada netizen untuk dewasa dalam bermedia sosial. Menurutnya, pendapat Sandra Weu merupakan suatu protes yang di jamin oleh undang-undang.

“Jadi jangan sok pintar bermedia sosial, seolah orang Sula ini tidak paham bermedia sosial. Stop generalisir suatu kasus Individual yang tidak representatif. Setiap orang punya hak berekspresi, apalagi dalam aspek demokrasi pemerintahan, Rakyat punya hak menyampaikan pendapat secara individu selama itu benar baik fakta maupun secara regulasi maka dijamin Negara. Sedangkan pemerintah tugasnya mendengarkan dan bahkan memenuhi kebutuhan setiap masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan, agar netizen tidak bertindak seolah dirinya adalah Gubernur Maluku Utara. Sahrul pun meminta agar netizen tidak berstatement yang berlebihan, hingga menyinggung perasaan masyarakat Kepulauan Sula.

“NGONI YANG BUKAN GUBERNUR tiba-tiba BAPER seolah TERSINGGUNG, TERSAKITI, TERJALIMI. Bipikir yang rasional kawan. Kita Sedang Berpemerintahan, bukan Sedang BERDIRI DENGAN SUKU, AGAMA RAS DAN ETNIS tertentu. Sekali lagi Gubernur Serly itu Pemimpin kita semua rakyat Maluku Utara, jadi jangan berkomentar seolah menyinggung hati rakyat Kabupaten Kepulauan Sula,” tutupnya. (red)

ARTIKEL TERKAIT

Wartawan Times Indonesia Biro Taliabu Diserang Oknum Polisi
Gelar HUT TNI ke-80, Ahli Waris Prada Haris Umaternate dapat Santunan 
Jadi Irup HUT TNI Ke-80, Kasdim 1510/Sula Bacakan Amanat Panglima Jendral Agus Subiyanto 
Hadiri HUT TNI ke-80, Bagini Kata Wabup Kepulauan Sula 
Pererat Tali Silaturahmi, Begini Kata Kapolsek Mangoli Timur
Berhasil Bangun Teras Polindes, Kades Jere: Langkah ini Upaya Mewujudkan “Sula Bahagia” Dibidang Kesehatan
HMI Sanana Angkat Bicara Terkait Pekerjaan Proyek SMAN 10 Sula Tanpa Papan Informasi 
Selenggara WCD dan Tanam Pohon, Kabag Umum Apresiasi Langkah DLHKP Sula
Berita ini 1,471 kali dibaca

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 5 Oktober 2025 - 09:43 WIT

Wartawan Times Indonesia Biro Taliabu Diserang Oknum Polisi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 09:05 WIT

Gelar HUT TNI ke-80, Ahli Waris Prada Haris Umaternate dapat Santunan 

Minggu, 5 Oktober 2025 - 08:36 WIT

Jadi Irup HUT TNI Ke-80, Kasdim 1510/Sula Bacakan Amanat Panglima Jendral Agus Subiyanto 

Minggu, 5 Oktober 2025 - 08:05 WIT

Hadiri HUT TNI ke-80, Bagini Kata Wabup Kepulauan Sula 

Jumat, 3 Oktober 2025 - 13:58 WIT

Pererat Tali Silaturahmi, Begini Kata Kapolsek Mangoli Timur

ARTIKEL TERBARU

Foto: Pemotongan Kue Memperingati HUT TNI ke-80 oleh Wakil Bupati Kepulauan Sula H. M. Saleh Marasabessy Didampingi Kepala Staf Kodim (Kasdim) Mayor Inf. Pardan.

Daerah

Hadiri HUT TNI ke-80, Bagini Kata Wabup Kepulauan Sula 

Minggu, 5 Okt 2025 - 08:05 WIT