SANANA,Lokomalut.com- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kepulauan Sula, menggelar kegiatan Fasilitasi dan Intensifikasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Pastina, Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula. Jumat, (17/10/2025).
Dalam Sambutannya, Wakil Bupati Kepulauan Sula, H. M. Saleh Marasabessy menyampaikan, bahwa pembangunan keluarga berencana merupakan bagian integral dari upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat, dan berdaya saing.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Program KB tidak hanya bertujuan menekan laju pertumbuhan penduduk, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan menyiapkan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan produktif,” ungkapnya.
Menurutnya, Keluarga Berencana adalah program pembangunan manusia yang sangat strategis karena dari keluarga yang terencana, lahir sumber daya manusia yang berkualitas.
“Anak-anak yang lahir dengan jarak kelahiran ideal akan tumbuh lebih sehat, ibu memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan kondisi pasca persalinan, serta keluarga memiliki kesempatan lebih besar untuk menata kehidupan ekonomi dan pendidikan anak-anaknya,” ujarnya.
Namun demikian, Lanjut Saleh, kita juga menyadari bahwa pelaksanaan program KB masih menghadapi berbagai tantangan, terutama di wilayah kepualuan dan perbatasan seperti di Kabupaten Kepulauan Sula.
“Kegiatan fasilitasi dan intensifikasi pelayanan KB dilaksanakan di Kecamatan Sanana tepatnya di Desa Pastina ini karena Berdasarkan data Sistem Informasi Data Keluarga (SIGA), Laporan kumulatif Januari-September menunjukan capaian pelayanan KB baru di Kecamatan Sanana hanya sebesar 325 yang mana angka tersebut masih jauh dari target Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, tambah saleh, pihaknya ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun keluarga yang tertinggal dari pelayanan KB. Pasalnya, Fasilitasi berarti menghadirkan dukungan, koordinasi dan sinergi lintas sektor baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga tingkat desa dan kelurahan.
“Sedangkan intensifikasi berarti memperkuat pelaksanaan pelayanan KB, baik dari sisi cakupan, kualitas, maupun kesinambungannya. Dengan pendekatan kolaboratif ini, kita berharap program KB tidak berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian dari gerakan besar pembangunan keluarga dan manusia Indonesia yang berkualitas,” imbuhnya.
ia bilang, bahwa keberhasilan program KB tidak hanya diukur dari angka capaian semata, tetapi dari dampak nyata yang dirasakan masyarakat.
“Ketika keluarga memiliki anak sesuai kemampuan, ketika ibu lebih sehat, ketika anak-anak tumbuh cerdas dan bergizi baik, serta ketika angka stunting menurun disitulah esensi keberhasilan program KB dapat kita rasakan. Mari kita jadikan kegiatan hari ini sebagai momentum untuk memperkuat tekad dan komitmen kita bersama,” pintanya.
Selain itu, orang nomor 2 di Kepulauan Sula itu mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras Bapak/Ibu yang tak kenal lelah melayani Masyarakat. Selain itu, ia juga ucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada mitra kerja atas dukungan dan sinergi yang telah terjalin selama ini.
“Dan kepada seluruh masyarakat, mari kita terus dorong kesadaran bahwa Keluarga Berencana adalah kebutuhan, bukan sekadar pilihan. Semoga kerja keras dan pengabdian kita menjadi amal kebaikan dan membawa manfaat besar bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (red)







