Gambar: Ilustrasi Ladang Sawah
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hamparan sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Amin.
Amin dikenal sebagai sosok yang selalu ramah dan penuh perhatian terhadap sesama.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di antara banyaknya teman yang memiliki keunikan masing-masing, ada satu yang paling dekat dengan Amin, yaitu Awan.
Awan adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga kurang mampu. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang tulus dan selalu bersorak dalam kebahagiaan bersama teman-temannya.
Setiap hari, Amin dan Awan menghabiskan waktu bersama di tepi hutan belukar yang menjadi tempat favorit mereka berdua., mereka berbagi cerita, tawa, dan kadang-kadang impian mereka tentang masa depan.
Suatu hari, ketika musim tanam tiba, Amin mendengar bahwa Awan tidak bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah karena keluarganya tidak memiliki lahan untuk menanam padi.
Tanpa berpikir panjang, Amin memutuskan untuk membantu. Ia mengajak sekelompok teman lainnya untuk bergabung dan menanam padi di lahan milik keluarganya.
Dengan kerja keras dan semangat yang tak pernah surut, mereka berhasil menanam padi hingga menghasilkan panen yang melimpah.
Sebagai bentuk rasa syukur, Amin mengajak seluruh desa untuk berkumpul dan merayakan panen bersama.
Dalam acara tersebut, Awan diberikan penghargaan sebagai simbol apresiasi atas kegigihannya dalam bekerja sama dengan teman-teman.
Peristiwa itu membuat hati Awan terharu hingga air mata turun membasuh wajahnya. Ia merasa sangat berterima kasih kepada Amin dan teman-temannya yang telah membantunya.
Di tengah kebahagiaan tersebut, Awan menyadari bahwa persahabatan sejati adalah sesuatu yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik.
Sejak saat itu, Amin dan Awan semakin erat lagi. Mereka saling menginspirasi dan selalu ada untuk satu sama lain dalam suka maupun duka.
Keharuman persahabatan mereka menjadi contoh bagi anak-anak desa lainnya tentang pentingnya saling membantu dan peduli terhadap sesama.
Dalam perjalanan hidup mereka, Amin dan Awan menghadapi berbagai tantangan, namun tak pernah meninggalkan semangat persahabatan yang telah mereka bangun.
Mereka menjadi bukti tindakan kecil yang penuh kasih dapat menimbulkan dampak besar dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih indah.
Dan begitulah, di desa kecil itu, terjalinlah sebuah kisah tentang keharuman persahabatan yang akan selalu dikenang sebagai salah satu momen terindah dalam sejarah mereka.
Dengan mengakhiri cerita ini, kami Keluarga Besar, Duwila, Umabaihi, Sapsuha, Fataruba dan Yoisangadji mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah 2025 Masehi, Minal aidzin Walfaizin Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Penulis: Maradona Duwila