SANANA,Lokomalut.com- Perempuan merupakan makhluk ciptaan Allah yang dihadirkan untuk menemani Nabi Adam as. Dalam Q.S. An-Nisa: disebutkan, perempuan diciptakan untuk melengkapi, menemani, dan turut serta beribadah kepada Allah Swt.
Perempuan tak lagi selalu dianggap sebelah mata. Berkat kemampuan Hawa, banyak perempuan yang dipercaya sebagai pemimpin.
Salah satunya adalah Hj. Fifian Adeningsi Mus yang diberi amanah menjadi Bupati Kabupaten Kepulauan Sula pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020 lalu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sosoknya yang bersahaja dan berwibawa menyiratkan sifat Hawa masa kini dan masa yang akan datang.
perempuan di Bumi Soa Gareha harus meneladani semangat Sosok Fifian Adeningsi Mus.
Fifian merupakan perempuan yang penuh semangat dan keberanian untuk mencapai cita, membuat perempuan Kepulauan Sula berpendidikan dan merdeka.
Selama 3 tahun 4 bulan menjadi Bupati Kepulauan Sula, Hj. Fifian Adeningsi Mus mampu membuktikan bahwa perempuan pun mampu menjalankan kapal sebagai nahkoda.
Perempuan kelahiran 8 September 1984 itu, adalah seorang politikus berkebangsaan Indonesia.
Saat ini, ia memegang jabatan sebagai Bupati Kepulauan Sula untuk masa jabatan 2021–2024 dan menjadi bupati perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut di Provinsi Maluku Utara.
Sebelumnya, ia merupakan pegawai negeri sipil dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten Pulau Taliabu.

Kemudian, ia terjun ke dunia politik sebagai kader Partai Golongan Karya (Golkar) Pada Mei 2022, Fifian memutuskan untuk berpindah partai ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Melewati perjalanan karir yang panjang, Fifian mampu menunjukkan kapabilitasnya. Namun di sisi lain, dirinya mengaku bahwa untuk menjadi pemimpin bukanlah hal mudah.
Pengalaman berkesan dalam karir kepemimpinan, salah satunya adalah saat pertama menjadi pimpinan dan mengharuskannya banyak berkomunikasi dengan kaum Adam yang kita tahu lebih mengandalkan pikiran dari pada perasaan.
Di tengah upayanya beradaptasi dengan suasana kerja yang baru, menghadapi sebuah kenyataan bahwa secara mendadak harus berperan ganda di keluarga kecilnya.
Ia harus menjadi seorang ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya. Suatu kondisi yang begitu menguras tenaga, pikiran, dan perasaan tentunya. Di titik inilah ketangguhannya sebagai seorang perempuan diuji.
Tentu tak mudah menjalankan peran ganda, sebagai wanita pekerja juga sebagai orang tua pada keluarga kecilnya.
Demi menyeimbangkan kehidupan keluarga dan pekerjaan, ia berupaya meluangkan waktunya kala sudah berada di rumah, sehingga dapat menjalankan peran sebagai seorang ibu.
Kini, sosok perempuan tangguh ini menjadi pemimpin di Bumi Soa Gareha, dengan membawahi lebih dari 100 ribu orang dengan berbagai karakter.
Karena tantangan terbesar dalam berkarir di pemerintahan adalah mengalahkan ego dan perasaan. Sehingga tidak mudah terbawa perasaan dengan demikian bisa bekerja maksimal.
Semakin banyaknya perempuan yang terlibat dalam pembangunan, menurutnya telah menjadi bukti bahwa pembangunan berkeadilan.
Bangsa yang besar adalah bangsa menghargai perempuan. Perempuan pun harus mengembangkan kemampuan diri agar tak dipandang sebelah mata dalam pengambilan kebijakan.
Kini, Sosok Fifian Adeningsi Mus kembali mencalonkan diri sebagai bupati Kepulauan Sula periode 2024-2029. Dirinya masih berpasangan dengan wakilnya yang di pilih pada tahun 2020 lalu. Yakni, H. M. Saleh Marasabessy, dengan Jargon FAM-SAH. (Dona)